Monday, July 11, 2011

Scoliosis

The word scoliosis (say: sko-lee-oh-sis) comes from a Greek word meaning crooked. Someone with scoliosis may have a back / spine that curves like an "S" or a "C." While small curves generally do not cause problems, larger curves can cause discomfort. A curved spine gets worse as they grow and they may need a brace or an operation to correct it. About 3 out of every 100 people have some form of scoliosis. Most types of scoliosis are more common in girls than boys, and girls with scoliosis are more likely to need treatment.

Sometimes scoliosis will be easily noticeable. A curved spine can cause someone's body to tilt to the left or right. Many kids with scoliosis have one shoulder blade that's higher than the other or an uneven waist with a tendency to lean to one side. These problems may be noticed when a kid is trying on new clothes. If one pant leg is shorter than the other, a kid might have scoliosis. In the United States, about half of the states require public schools to test for scoliosis. It's an easy test called the forward-bending test, and it doesn't hurt at all.

A brace for scoliosis is meant to hold the spine in place so the curve doesn't get any worse. Braces are meant to be used while the spine is still growing, especially when it grows very fast during the "adolescent growth spurt." Therefore, a kid with scoliosis will spend less time in the brace as he or she gets older and gets closer to adult size. After the spine finishes growing, braces are no longer necessary or effective.

Sunday, July 3, 2011

How can eating durian (the king of fruits) increase your blood cholesterol level?

There is no cholesterol in durian as cholesterol is only produced in an animal's body, including us, human; but not produced in plants and fruits.

However, you need to be aware of durian being a rich calorie fruit.
One cup (serving) of durian, about, 243 grams contains 357 calories.
One durian fruit (about 602 grams) contains 885 calories.

Other than eating durian, you usually still have your daily meals; And normally, one lunch meal (e.g. One chicken burger+french fries+orange juice) may contain about 1000 calories, while one dinner meal may contain about 1000 calories too.

If your age is between 31 and 50 years old (Note: you can find an online calories calculator at http://www.nutrition.com.sg/ha/hacalcal.asp), you are recommended to get around 2000 calories from what you eat & drink per day.
Getting more calories than what is needed can lead to overweight/obesity which indirectly can increase blood cholesterole level. So, eating durian (especially if too much, too frequent and regular) would potentially result in accumulated excess of calories.

That is how durian can cause increase in the blood cholesterol level.

Hope that clarifies how durian can be harmful to our health.

Thursday, April 28, 2011

Penyempitan/Pembuntuan di Pembuluh darah Karotid

Pembuluh darah karotid berada di kanan dan kiri, bagian dalam leher, berfungsi mensuplai darah ke bagian otak, kepala, dan wajah. Penyempitan/pembuntuan di pembuluh darah karotid disebabkan oleh proses penimbunan lemak dan pengapuran di sepanjang saluran pembuluh darah tersebut. Proses ini dikenal sebagai aterosklerosis pembuluh darah karotid yang seringkali menjadi penyebab stroke dengan gejala seperti rasa tebal, kesemutan pada kulit di bagian tubuh tertentu, lemah otot tangan/kaki/wajah di satu sisi tubuh, gangguan dalam fungsi bicara, dan gangguan pengelihatan.

Yang berisiko tinggi mendapat kelainan pembuluh darah karotid tersebut adalah penderita kencing manis, tekanan darah tinggi, lemak darah tinggi, kegemukan, dan perokok.

Untuk mendeteksi adanya kelainan di pembuluh darah karotid, pada tahap awal biasanya dilakukan ultrasound daerah leher untuk mengevaluasi derajat penyempitan/pembuntuan di pembuluh darah karotid. Tahap berikutnya diperiksa dengan Carotid Angiogram untuk memastikan keberadaan penyempitan/pembuluh darah karotid, menentukan risiko stroke, dan menentukan keperluan tindakan operasi kelainan di pembuluh darah karotid. Biaya pemeriksaan semacam ini di fasilitas kesehatan di Singapura sekitar S$1000.

Tujuan utama pengobatan kelainan pembuluh darah karotid adalah untuk mencegah timbulnya atau timbul ulangnya gejala stroke. Pemeriksaan (cek up) kesehatan lengkap perlu untuk mendeteksi faktor-faktor yang membuat seseorang berisiko tinggi mendapat kelainan pembuluh darah karotid. Faktor-faktor risiko yang terdeteksi perlu dikontrol, dikurangi dan kalau bisa dihilangkan sama sekali dengan perubahan gaya hidup seperti mengurangi konsumsi makanan berlemak, makanan berkadar garam tinggi, dan/atau makanan yang berkadar gula tinggi, olah raga teratur sesuai petunjuk dokter, menjalani program menurunkan berat badan, berhenti merokok, minum obat secara teratur (harus dengan petunjuk dokter!!), dan cek up kesehatan secara berkala termasuk pemeriksaan pembuluh darah karotid minimal satu tahun sekali.

Bilamana penyempitan/pembuntuan di pembuluh darah karotid lebih dari 70%, atau antara 50% & 70% dengan faktor-faktor risiko stroke yang tinggi, mungkin perlu dilakukan tindakan operasi untuk menghilangkan penyempitan/pembuntuan di pembuluh darah karotid. Operasi yang mereparasi bagian pembuluh darah yang menyempit, namanya Carotid Endarterectomy. Ada juga operasi yang dilakukan untuk melebarkan daerah penyempitan dan memasang “stent” (struktur cincin logam di dalam saluran pembuluh darah) untuk mencegah pembuluh darah kembali menyempit. Operasi ini namanya Carotid angioplasty dan stenting.

Wednesday, April 6, 2011

Prospek Pengembangan Retina Mata buatan dari Stem cells

"Stem cells" adalah sel tubuh yang mempunyai kemampuan untuk berkembang menjadi berbagai macam jaringan/organ tubuh. Sel-sel semacam ini berasal dari beberapa sumber seperti dari jaringan plasenta, dan dari sumsum tulang. Baru-baru ini, tim peneliti dari Jepang mengumumkan keperhasilan eksperimen mereka dengan mengembangkan "Stem Cells" dari tikus percobaan menjadi jaringan retina mata yang mempunyai fungsi sangat vital untuk pengelihatan.

Retinis pigmentosa dan Age related Macular Degeneration (AMD) adalah dua kelainanan mata yang umum sebagai akibat kerusakan retina. Penelitian pengembangan "Stem cells" untuk menhasilkan suplai retina mata untuk transplantasi menggantikan retina yang rusak, merupakan berita yang bagus bagi penderita kelainan retina yang terancam kebutaan dan yang sudah buta.

Sumber berita: BBC Health report, 6 April 2011

Wednesday, October 20, 2010

Penanda-penanda Tumor dalam Darah (Tumour Markers)

Alfa Fetoprotein – AFP
AFP adalah suatu protein yang dibentuk dalam jaringan embrio dan hati janin. Pada orang dewasa normal kadarnya sangat rendah atau tidak ada ada sama sekali. Kadar AFP biasanya ditemukan tinggi pada penderita kanker hati dan kanker sel testis dan kanker indung telur. Kadar AFP biasanya juga tinggi wanita-wanita hamil; tapi hal ini normal. Pada wanita hamil, ketinggian kadar AFP tergantung perkembangan janin dalam kandungan. Karena itu, tes AFP dapat dilakukan pada wanita-wanita hamil untuk melihat kemungkinan adanya cacat bawaan pada janin.

Antigen Carcinoembryonic – CEA
CEA adalah suatu protein banyak ditemukan pada janin, dan biasanya tidak ditemukan atau hanya ditemukan dalam jumlah yang sangat minimal pada orang dewasa. Protein ini diproduksi oleh beberapa macam sel-sel kanker termasuk kanker-kanker saluran cerna, pankreas, paru-paru, payudara, indung telur dan leher rahim. Jika kadar CEA ditemukan tinggi, tes sebaiknya diulang. Kenaikan kadar CEA dalam serum darah juga ditemukan pada penyakit yang bukan kanker seperti penyakit radang usus besar, sirosis hati, infeksi paru-paru, radang pankreas dan juga pada perokok. Memonitor kadar CEA ini juga bermanfaat untuk mendeteksi dini kemungkinan munculnya kembali atau penyeberan kanker.

CA 19-9 (Antigen Kanker 19-9)
Kadar CA 19-9 dalam serum darah ditemukan meningkat pada 80% penderita kanker pankreas, pada 54-89% penderita kanker lambung dan pada 64% penderita kanker-kanker usus besar. Kadang-kadang, kadarnya dalam serum darah juga naik pada penyakit-penyakit yang bukan keganasan seperti pada radang pankreas, fibrosis kista, radang usus besar, dan penyakit hati dan empedu. Akan tetapi, dalam kondisi-kondisi yang bukan keganasan tersebut, kadarnya tidak lebih dari 100 U / ml.

CA 125 (Antigen Kanker 125)
CA 125 adalah suatu glikoprotein yang diproduksi oleh sel-sel kanker indung telur. Kadar CA 125 di atas 35 ng / ml terdeteksi pada 20-40% penderita kanker indung telur stadium I & II, dan pada 96% penderita kanker indung telur stadium III dan IV. Kendati jarang, kadar CA125 dalam serum darah mugkin juga meningkat pada penderita kanker-kanker saluran cerna, payudara, leher rahim, dinding rahim bagian dalam, dan saluran kandung telur. Kadarny juga mungkin ditemukan meningkat pada kondisi – kondis yang bukan keganasan, seperti endometriosis dan peradangan lapisan dalam perut. Memonitor kadar CA 125 juga bermanfaat untuk mengetahui respon penderita kanker terhadap terapi yang diberikan dan mendeteksi kemunculan kembali sel-se kanker.

Prostate Specific Antigen - PSA
PSA diproduksi kelenjar prostat dan bermanfaat untuk mendeteksi adanya kanker prostat, juga untuk memonitor pertumbuhan kembali dan penyebaran sel-sel kanker. Normalnya, kadar PSA sangat rendah dalam serum darah. Peningkatan kadar PSA bisa juga ditemukan pada lkelainan-kelainanyang bukan keganasan, seperti pembesaran prostat, dan peradangan prostat.

CA 15.3 (Antigen Kanker 15.3)
Kadar CA 15.3 bilamana dimonitor bersama dengan diagnosa dan prosedur pemeriksaan kesehatan yang lain, bermanfaat untuk mengikuti perkembangan dan respon terhadap terapi yang diberikan untuk kanker payudara yang sudah menyebar.

EBV EA IgA
Tes EBV adalah dirancang khusus untuk membedakan penderita tumor nasofaring (tumour hidung-tenggorokan) dari pasien-pasien yang normal. Tingkat keakuratan dan kespesifikan dari test ini di atas 95%. Namun perlu diketahui bahwa untuk tujuan mendiagnosa penyakit, hasil tes yang positif harus dikorelasikan dengan hasil-hasil pemeriksaan klinis lain dan laboratorium. Sebaliknya, hasil tes yang negatif, tidak menyingkirkan kemungkinan adanya tumor hidung-tenggorokan.

Saturday, October 16, 2010

Operasi Penggantian Sendi Lutut

Penyebab paling banyak penyakit lutut adalah osteoarthritis. Kondisi ini merupakan peradangan sendi lutut sebagai akibat gesekan yang terjadi pada saat pergerakan sendi lutut, yang lambat laun dalam jangka panjang menyebabkan tulang rawan yang melapisi tulang sendi lutut tersebut terkikis, menipis, dan pada akhirnya menimbulkan nyeri serta radang sendi. Osteoarthritis kebanyakan dialami orang-orang yang berusia 55 tahun ke atas.

Operasi penggantian sendi lutut atau artroplasty lutut bisa dipertimbangkan bilamana kondisi tersebut menimbulkan nyeri, terutama pada saat melakukan aktivitas sehari-hari, atau bilamana kondisi tersebut tidak bisa diatasi secara tuntas dengan terapi obat-obatan maupun terapi non bedah lainnya.

Operasi lutut tersebut dilakukan dengan melapisi bagian sendi lutut yang bergesekan dengan lapisan logam dan plastik; Operasinya bisa melibatkan hanya sebagian (partial) dari persendian lutut maupun seluruh lutut bagian sendi lutut (total), tergantung kondisi lutut pasien dengan tujuan untuk mendapatkan hasil operasi yang paling memuaskan dalam jangka bagi pasien.

Dengan teknik operasi penggantian sendi lutut yang lebih canggih, hanya diperlukan satu irisan pada permukaan kulit dan jaringan di bawah kulit; dengan teknik ini, waktu operasinya hanya setengah lamanya dari pembedahan konvensional, dan penyembuhan luka operasi juga dapat lebih cepat dimana rata-rata pasien yang menjalani operasi penggantian sendi lutut partial, hanya perlu dirawat inap 1 hari 1 malam setelah operasi. Kebanyakan, setelah itu pasien segera bisa melakukan program rehabilitasi untuk pelatihan penggunaan sendi lutut setelah operasi tersebut.

Bilamana mempunyai kondisi seperti tersebut di atas, sebaiknya dikonsultasikan ke dokter bedah tulang yang akan melakukan pemeriksaan lutut secara menyeluruh, termasuk pemeriksaan dengan sinar rontgen, sebelum menentukan apakah operasi penggantian sendi lutut perlu dilakukan.

Friday, October 8, 2010

Trachelectomy Abdomen pertama di Singapore, suatu teknik operasi pada penderita penderita kanker leher rahim sementara mempertahankan fungsi rahim

Seorang Bankir Lisa Guit, 31 tahun, mungkin merupakan pasien pertama di Singapore yang sukses menjalani trachelectomy dengan mengambil leher rahim melalui dinding perut sementara tetap mempertahankan fungsi fertilitas rahim yang lengkap.
Leher rahim adalah bagian dari organ kandungan. Pada kasus kanker leher rahim yang diderita Lisa, biasanya seluruh bagian organ kandungan harus diangkat. Trachelectomy memungkinkan pengangkatan leher rahim saja, sementara kemampuan seorang wanita untuk konsepsi (mengandung bayi) tetap bisa dipertahankan.Teknik pembedahan yang tidak umum ini dimaksudkan untuk memelihara kesuburan seorang wanita ketika mengangkat leher rahim yang terkena kanker, dan telah berhasil dilakukan di Thomson Medical Centre, Singapura.

Trachelectomy dilakukan dengan operasi melalui dinding perut ketimbang melalui vagina. Singkatnya, pembedahan tersebut dilaksanakan sebagai berikut :
Langkah pertama , operasi dari bagian perut untuk melihat organ - organ di rongga panggul, saluran ureter (menghubungkan ginjal dengan kandung kencing), pembuluh darah rahim, leher rahim, dan kandung kencing.
Langkah kedua, pembuluh-pembuluh darah yang menjadi saluran darah utama ke rahim ditandai.
Langkah ketiga, bagian sebelah bawah leher rahim dipisahkan dari vagina, sementara dan bagian sebelah atas dari mulut rahim dipisahkan dari rahim.
Langkah keempat, rahim disambungkan langsung dengan bagian vagina sementara pembuluh-pembuluh darah rahim tetap dipertahankan.

Pada sebuah konferensi pers, Dr. Tay Eng Hseong, Spesialis Senior bagian Organ Kandungan di Thomson Medical Centre (TMC) Singapura mengatakan : “untuk pasien yang telah mengalami pengobatan dengan radiotherapy sebelumnya, kita cenderung untuk tidak merekomendasikan pembedahan ini karena tingginya tingkat kesulitan operasi sebab setelah terapi kanker dengan radiasi, jaringan-jaringan akan lebih keras, mempersulit pembedahan, dan resiko komplikasinya tinggi”. Tapi untuk dia melakukan operasi untuk kasus ini, setelah diminta oleh Miss Guit (pasien) yang mengetahui adanya prosedur ini dari informasi yang dia cari sendiri.
 

Web Site Hit Counter